Pernah tidak kamu merasa hatimu seperti ingin membludak
Pernah tidak kamu merasa seperti ingin memuntahkan semua yang ada dipikirmu
Kalau kamu bertanya padaku, jawabannya pernah
Hampir selalu, malah
Aku ingin sekali memiliki keberanian untuk menggerakan jari jemariku diatas layar handphone hitamku
Aku sangat-sangat ingin menuliskan kata-kata pendek itu
Namun apa mau dikata, kepengecutanku terlalu besar
Aku ingin sekali bisa berkata, "Pagi, " dan tersenyum manis setelahnya
Aku sangat ingin menyapa dengan ramah tanpa takut diacuhkan
Aku ingin dapat mengobrol lebih dari 5 kata
Aku ingin bisa didepanmu lebih dari 5 menit tanpa menjadi canggung dan memutuskan untuk pergi
Ketika aku mengingat lagi
Mungkin Tuhan telah memberikan kita kesempatan
Tapi sekali lagi entah itu AKU, KAMU, ATAU TAKDIR yang mengacaukannya
Ingat saat itu
Terakhir kali kita bisa bertemu, nyaris tanpa kehadiran para penganggu
Aku duduk disana, kamu duduk disitu
Saling berdiam diri, sibuk dalam pikiran masing-masing
Andai waktu itu aku berani
Aku sangat ingin menyapa dan berkata, "Sedang apa? "
Tapi kata itu tak mau muncul
Dan sekali lagi mulutku terkunci rapat
Sekarang ketika dedaunan mulai gugur
Saat bulan terus berganti rupa
Dan telah puluhan malam terlewati
Aku kembali mengenangmu
Berharap akan ada satu kesempatan lagi
Saat itu
Aku sungguh berharap keberanian akan mendatangiku
Hi, masih ingat aku? Berhubung hari ini ada acara di kampus, bisakah kita bertemu?
Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan. Terima kasih.
Dan aku tak akan pernah mendendangkan penyesalan di hari-hariku berikutnya
Entah itu penolakan atau penerimaan yang kujawab
Aku akan sangat bahagia
Pernah tidak kamu merasa seperti ingin memuntahkan semua yang ada dipikirmu
Kalau kamu bertanya padaku, jawabannya pernah
Hampir selalu, malah
Aku ingin sekali memiliki keberanian untuk menggerakan jari jemariku diatas layar handphone hitamku
Aku sangat-sangat ingin menuliskan kata-kata pendek itu
Namun apa mau dikata, kepengecutanku terlalu besar
Aku ingin sekali bisa berkata, "Pagi, " dan tersenyum manis setelahnya
Aku sangat ingin menyapa dengan ramah tanpa takut diacuhkan
Aku ingin dapat mengobrol lebih dari 5 kata
Aku ingin bisa didepanmu lebih dari 5 menit tanpa menjadi canggung dan memutuskan untuk pergi
Ketika aku mengingat lagi
Mungkin Tuhan telah memberikan kita kesempatan
Tapi sekali lagi entah itu AKU, KAMU, ATAU TAKDIR yang mengacaukannya
Ingat saat itu
Terakhir kali kita bisa bertemu, nyaris tanpa kehadiran para penganggu
Aku duduk disana, kamu duduk disitu
Saling berdiam diri, sibuk dalam pikiran masing-masing
Andai waktu itu aku berani
Aku sangat ingin menyapa dan berkata, "Sedang apa? "
Tapi kata itu tak mau muncul
Dan sekali lagi mulutku terkunci rapat
Sekarang ketika dedaunan mulai gugur
Saat bulan terus berganti rupa
Dan telah puluhan malam terlewati
Aku kembali mengenangmu
Berharap akan ada satu kesempatan lagi
Saat itu
Aku sungguh berharap keberanian akan mendatangiku
Hi, masih ingat aku? Berhubung hari ini ada acara di kampus, bisakah kita bertemu?
Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan. Terima kasih.
Dan aku tak akan pernah mendendangkan penyesalan di hari-hariku berikutnya
Entah itu penolakan atau penerimaan yang kujawab
Aku akan sangat bahagia
0 komentar:
Posting Komentar